“Tuh Mas, ada Aa Gym”, celetuk Elok, istriku saat kita baru saja duduk di tempat duduk pesawat yang akan membawa kita berangkat haji ke Saudi Arabia.

Di barisan terdepan terlihat AA Gym, ustad kondang sedang memasuki pesawat.

“Ah aku nanti mau foto ah”, timpalku. Walaupun aku bukan yang sering mengikuti ceramah Aa, tapi aku tahu persis Almarhum Mas Oyi adalah penggemar beratnya.

Bahkan Mas Oyi pernah bercerita kalau sosok Aa Gym lah yang berpengaruh besar dalam menuntunnya menjadi muslim yang kaffah dan taat.

Mas Oyi juga berangkat haji di tahun 2006 bersama MQ, travel haji milik Aa Gym.

Jadi saat Aa Gym berdiri menyapa para jemaah MQ yang duduk dekat dengannya, saya langsung berdiri dan menyapa, “Assalamu’alaikum Aa. Boleh saya minta selfie?”

Aa Gym dengan ramah tersenyum dan berucap, “sudah diam saja di situ, nanti saya yang ke sana”. Karena kebetulan tempat duduk kami berseberangan aisle dengan Aa.

Sesaat kemudian jadilah kita berfoto bersama. Usai berfoto saya jabat tangan Aa, sambil bercerita, “Aa, Almarhum kakak saya jemaah haji Aa dulu. Kakak selalu bilang karena Aa Gym yang membuat Kakak saya menjadi muslim yang taat..”

Aa tersenyum sambil membalas, “Masya Allah..”

Ah, Mas Oyi pasti senang sekali. Adiknya bisa berangkat haji satu pesawat dengan panutannya. Momen yang Mas Oyi selalu tunggu-tunggu. Yang selalu diingatkannya padaku. Yang sayangnya tidak dapat Mas Oyi lihat saat masih hidup.

Tapi kalau dipikir-pikir mungkin ini sudah garisan dari Allah. Allah mempertemukan saya dengan Aa Gym di pesawat yang membawa saya naik haji. Sebagai perlambang bagaimana pesan baik Mas Oyi kepada saya Insya Allah terlaksana. Dengan hadirnya sosok yang menjadi pengubah hidup Mas Oyi di awal perjalanan.

Terlihat seperti tidak terencana. Tapi kuyakin, ini sudah direncanakan dengan baik dari Allah. Qadarullah. Masya Allah, Tabarakallah.