Liburan ke Perth: 4 Jam Perjalanan, Beda Benua

Sekelumit pemandangan Perth, Western Australia

Sebetulnya liburan saya ke Perth kali ini tidak terencana. Awalnya karena saya ingin mengajak istri untuk merayakan ulang tahunnya di tempat yang spesial. Sempat terpikir untuk pergi ke beberapa negara tetangga. Seperti Singapura, Malaysia atau Thailand.

Namun lalu saat browsing tiket pesawat, saya menemukan direct flight dari Jakarta ke Perth. Yang hanya berdurasi 4 jam. Dengan tiket per orangnya 3 jutaan menggunakan salah satu maskapai tanah air.

Kebetulan di bulan Agustus kami sekeluarga akan berlibur ke New Zealand. Dan akan transit dulu di Australia. Sehingga harus mengurus visa berkunjung ke negara kangguru ini. Mendengar visa Australia bisa didapatkan untuk durasi 3 tahun, maka saya pun beride untuk apply visa dengan pertama kali berkunjung ke Perth. Untuk birthday trip ini.

Alhamdulillah, visa disetujui, dan kami pun berlibur selama 5 hari 4 malam di ibukota West Australia ini.

Berdasarkan pengalaman saya dan istri berlibur kali ini, saya bisa simpulkan bahwa liburan ke Perth ini sangat menyenangkan. Saya sangat merekomendasikan buat teman-teman yang ingin untuk berlibur “sejenak” dari kesibukan di ibukota Jakarta. Berikut 5 alasannya:

1. Perjalanan yang relatif singkat, hanya 4 jam

Boleh dikata berkunjung ke Perth ini dapat dibandingkan dengan berkunjung ke negara tetangga yang selama ini menjadi alternatif kita: Singapura, Malaysia, Thailand ataupun Vietnam. Agak lebih lama sedikit sih perjalan, tapi sedikit lebih lama tersebut akan membawa kita ke destinasi yang jauh berbeda daripada negara-negara yang saya sebut di atas. Kalau ke sana kan masih terasa banyak persamaan dengan negara kita. Baik dari sisi hawa, udara, budaya, makanan. Maklum masih sama-sama negara ASEAN.

Saat tiba di Bandara Perth
Perth CBD dilihat dari King’s Park

Sedangkan di Perth ini, sudah terasa “bule” nya. Kadang terasa kalau kita berada di Eropa. Karena sekeliling kita penduduknya mayoritas caucasian. Budaya juga banyak yang impor dari negara leluhur Inggris. Dan iklim 4 musim yang juga berlaku di sini, membawa kesan yang berbeda daripada ke sesama negara Asia Tenggara.

2. Visa Australia yang Mudah Didapat

Mungkin selama ini halangan yang didapat apabila kita ingin berkunjung ke Australia adalah masalah visa. Dibanding dengan Asia Tenggara yang tidak disibukkan dengan visa, kita masih harus mengurus ijin masuk.

Elok saat lari pagi di salah satu running track di Perth

Tapi jangan kuatir, ternyata mendapatkan visa Australia saat ini sungguh mudah. Semua dilakukan dengan proses online. Dokumen yang disyaratkan pun tidak terlalu banyak (contoh: surat referensi dari kantor, statement rekening tabungan, KTP dan KK). Apabila teman-teman sudah sering berpergian ke luar negeri, saya yakin urusan visa ini tidak menjadi halangan.

Visa kami dapatkan dalam waktu 2 minggu, tanpa harus ke kedutaan. Bahkan tanpa harus mengirim foto. Cukup mengisi formulir di website IMMI Australia, upload dokumen-dokumen yang dibutuhkan, kami mendapatkan informasi via email kalau visa sudah disetujui. Langsung dapat 3 tahun lagi. Luar biasa!

3. Kota Metropolis yang sangat ‘Livable

Saya pertama kali ke Perth 26 tahun yang lalu. Kesan saya waktu itu memang Perth kota kecil. Dan cukup sepi. Mana toko-tokonya tutup jam 5-6 sore. Jadi kalau malam memang seperti kota sunyi.

Berpose di Hay Street Mall, pusat perbelanjaan di Perth

Saat ini Perth sudah terasa jauh lebih rame. Namun tetap saja, dibandingkan dengan kota-kota besar seperti Jakarta, Sydney ataupun Singapura, Perth terasa kecil.

Namun justru hal tersebut yang membuat Perth berkesan. Dengan ukuran yang tidak terlalu besar, dan jumlah penduduk yang tidak terlalu banyak, berpergian di Perth sangat mudah.

Kalau kita ingin menikmati suasana kota metropolis, kita bisa dapatkan dengan berjalan kaki. Karena Perth CBD (Central Business District) dapat ditempuh dengan berjalan kaki 15-30 menit. Kalau ingin lebih cepat, bisa naik bis gratis CAT (Central Authority of Transportation). Tinggal memilih bis rute mana, Anda bisa mengunjungi point of attractions di Perth dengan mudah dan murah.

Suasana dan pemandangan kota Perth

Jika Perth CBD terasa cukup membosankan, Anda bisa berkunjung ke daerah-daerah sekitar Perth. Mulai dari Fremantle, Mandurra ataupun Swan Valley. Disarankan untuk menyewa mobil. Jangan kuatir, tanpa harus membuat SIM Internasional, SIM Indonesia Anda diterima kok di sini. Stir juga terletak sama di sisi kanan, so minim penyesuaian. Untuk menyetir di sini pun sangat menyenangkan. Minim kemacetan, rambu-rambu jelas, tidak ada jalan tol berbayar, dan pengemudinya pada taat peraturan.

Mobil BYD Atto yang kita sewa, dengan background Rainbow Container di Fremantle

Nah yang terakhir perlu diperhatikan, karena kebiasaan pengemudi Jakarta yang sering mengabaikan batas kecepatan, ataupun suka menyerobot jalan. Hati-hati karena Anda dapat didenda kalau tertangkap kamera lalu lintas yang berada di mana-mana. Dan jangan pencet klakson kecuali keadaan darurat!

Satu hal lagi yang membuat Perth is so livable, adalah its bike and running track. Sebagai pencinta olahraga lari dan sepeda, saya sangat iri dengan warga kota Perth. Mereka bisa dengan mudah berolah raga lari dan sepeda dengan aman dan nyaman. Dengan dedicated track yang dibangun mengitari kota, dan menawarkan pemandangan yang menawan. Belum lagi di musim yang tepat, udara sangat mendukung untuk berolahraga. Kami datang di Autumn, udara tidak panas dan tidak terlalu dingin. Hanya sekitar 15-25 derajat celcius. Segar banget untuk olah raga.

Bike track dan running track yang mengelilingi Swan River di kota Perth

4. Melting Pot yang Ramah

Perth sudah seperti melting pot. Karena daya tariknya, semakin banyak kaum imigran yang datang ke kota ini. Warga Asia seperti dari China, Indonesia, India ataupun Pakistan dalam 15 tahun terakhir banyak yang datang untuk study, dan bahkan bekerja sekaligus menetap.

Akibatnya warga Perth sangat ramah pada pendatang. Mereka sudah terbiasa dengan ragam corak pendatang ke kota mereka. Baik yang turis ataupun yang bekerja. Saya dan istri yang berhijab, memiliki pengalaman yang sangat positif selama kami di sini. Tak pernah terasa kalau mereka memandang rendah kami, ataupun membedakan kami dengan warga lokal atau turis dari negara maju.

Elok di depan Masjid Al Latief, milik AA Gym, di daerah Langford
Ikhwan Cafe – restoran Malaysia menyediakan makanan halal di daerah Perth CBD

Kelebih lain dari fakta Perth sebagai melting pot, adalah tersedianya ragam makanan dari berbagai budaya tersebut. Untuk bangsa Indonesia yang sering tidak cocok dengan cita rasa masakan western, jangan kuatir. Restoran China, Thailand, Malaysia bahkan Indonesia dapat dengan mudah ditemukan di Perth CBD.

Bahkan untuk kaum muslim seperti saya, masakan halal pun tidak sulit ditemukan. Sedikit upaya Google Search, sudah bisa menemukan pilihan makanan yang sesuai selera dan keyakinan.

5. Destinasi Wisata yang Beragam

Nah kalau 26 tahun yang lalu, mungkin saya tidak bisa merekomendasikan Perth sebagai tempat destinasi wisata. Karena terbatasnya tempat yang dikunjungi.

Namun saat berkunjung ke Perth kali ini, saya menyadari bahwa bisnis pariwisata Perth sudah sangat berkembang. Bukan hanya obyek wisata, namun juga infrastruktur pendukung dan wisata belanjanya.

Berikut adalah beberapa pilihan destinasi wisata yang dapat teman-teman kunjungi:

  • Fremantle: kota nelayan di pinggir pantai. Hanya 30 menit naik mobil dari Perth. Menawarkan keunikan yang berbeda dengan beragam toko, restoran dan kafe dalam pesona kota tempo dulu. Fremantle sudah menjadi andalan wisata Perth sejak dulu kala. Di kunjungan pertama saya di tahun 1998, saya pun berkunjung ke sini.
Elok di Pelabuhan Fremantle
  • Pinnacles: obyek wisata andalan lain dari Perth. Kumpulan batu runcing yang terhampar di padang pasir di pinggir pantai, utara kota Perth. Salah satu teori mengatakan kalau formasi batu ini adalah batu yang ribuan tahun lalu berada di dasar laut sebelum kemudian muncul di permukaan. Keunikan formasi ini menjadi pemandangan unik dan obyek foto yang cantik. Saya juga mengunjunginya di tahun 1998, dan kini mengulanginya dengan tambahan aktivitas star gazing di dalam tur. Menyenangkan.
Kami berdua di Pinnacles
  • Rottnest Island: pulau kecil di barat kota Perth yang menjadi destinasi hiburan warga lokal. Pasir putih dan air laut yang jernih sangat populer bagi warga Perth untuk bersantai di akhir pekan. Ditambah lagi dengan kesempatan melihat fauna lokal yang menghuni pulau tersebut.
  • Lancelin Dune: padang pasir putih pinggir pantai di daerah Lancelin. Sekarang dijadikan obyek wisata untuk aktifitas alam seperti ATV, off road jeep, dan juga sand board surfing. Saya sempat mencoba dan gagal total hahaha.
Lancelin Dune
  • Swan Valley: bukit di sisi timur kota Perth yang selain menawarkan keindahan alam, juga tempat bernaungnya home industry West Australia, mulai dari wine brewery, coffee roasters, honey products sampai coklat. Saya yang diajak berkunjung ke beberapa home industry ini tidak kuasa menahan keinginan untuk membeli produk-produk mereka. Karena selain kualitas yang baik, produk home industry ini dikemas secara professional dan menarik.
Di Bear Rapid Creek, Swan Valley
Coffee tasting di Swan Valley
  • Margaret River: salah satu tujuan wisata warga lokal juga. Sekitar 3-4 jam naik mobil dari kota Perth. Kota kecil yang sekelilingnya dianugerahi keindahan alam yang cantik, seperti pantai dan lembah anggur. Juga menjadi pusat produsen anggur dan wine yang terkenal di West Australia. Saya belum berkesempatan ke sana. Karena sepertinya harus menginap dan stay beberapa hari. Maybe next time.
  • Shopping di Hay Street Mall: wisata belanja di Perth CBD. Merupakan jalan yang ditutup (mirip Pasar Baru di Jakarta), yang dipenuhi oleh toko-toko dari berbagai brand lokal dan internasional. Apabila tidak terlalu ingin berbelanja, Anda juga dapat bersantai di sini. Karena banyak disediakan tempat duduk gratis. Atau cukup dengan ngopi-ngopi cantik di sekitaran Hay Street.
  • Ngopi di Berbagai Cafe: Nah buat yang seneng ngopi, Perth, sebagaimana banyak kota di Australia, sangat berlimpah pilihan tempat ngopinya. Coffee culture in Australia is so good, yang membuat Starbucks kurang laku. Kemanapun Anda berjalan, akan menemui banyak tempat ngopi. Enak-enak lagi! Kebanyakan buka dari jam 6 pagi. Karena warga Perth sepertinya terbiasa untuk ngopi di pagi hari sebelum beraktifitas. Namun mereka juga banyak yang hanya buka sampai jam 4 sore. Jadi do some research di Google Map untuk lihat jam buka kafe yang diincar. Sejauh pengalaman saya, tidak pernah ada cafe yang failed.
Ngopi di salah satu cafe di Hay Street Mall
  • Berolahraga di Perth Running and Bike Track: saat pertama kali berkunjung ke kota ini di tahun 1998, saya sudah mengamati kalau warga kota Perth ini gemar berolahraga. Saat itu saya belum jadi runner ataupun cyclist. Jadi cuman mengamati saja. Nah kali ini saya jadi menyadari bahwa upaya pemerintah kota Perth dalam membangun sarana olah raga ini tidak main-main. Running track yang dibuat sepanjang Swan River sebagian besar berbahan track seperti di stadion atletik. Rasanya empuk dan menghemat energi. Track yang dibuat untuk berbagi dengan sepeda ini betul-betul aman dan nyaman. Steril dari kendaraan bermotor, dan seperti yang sudah saya ceritakan di atas, pemandangannya cantik. Jadi sambil berolahraga, mata Anda akan dipuaskan dengan pemandangan kota Perth dan spot-spot yang instagrammable untuk diabadikan.
Sunset di tepi Swan River dengan aktifitas lari dan bersepeda warga Perth
Blue Boat House – salah satu spot instagramable di Perth yang kami kunjungi saat lari pagi

Demikian lah sedikit cerita mengenai hasil kunjungan wisata saya ke Perth. Sebuah destinasi liburan yang layak untuk menjadi alternatif liburan ke negara tetangga, namun dengan alam, budaya dba pengalaman yang sangat berbeda!

Beberapa Tips Berlibur ke Perth

Berikut beberapa tips yang saya dapatkan dari berlibur ke Perth. Feel free to ask me questions in the comments.

  • Kalau pesan makan, pesan satu porsi untuk dua orang. Karena porsi di sini besar-besar. Dan juga mahal. Jadi lebih baik pesen sepiring berdua. Minta piring tambahan. Tidak usah malu. Mereka sudah biasa.
  • Menghabiskan waktu di City of Perth Library. Ini library keren sekali.  Tempatnya cozy. Masuknya gratis. Ada café untuk beli kopi dan sedikit snack. Tapi hanya buka sampai jam 4 sore. Perpustakaan ini sendiri buka sampai jam 6 sore. Kalau terasa letih sesuai shopping atau jalan-jalan di Hay Street, tempat ini bisa jadi tempat ideal untuk istirahat. Sambil baca buku, atau cek social media.
Menghabiskan waktu di City of Perth Library yang nyaman
  • Sewa Mobil Menyenangkan, Tapi perhatikan Biaya Parkir. Anda mungkin tertarik untuk menyewa mobil. Dan menyetir di Perth sangat lah enak. Tidak macet, tidak bayar tol, dan jalannya mulus. Biaya untuk sewa mobilnya pun tidak terlalu mahal. Rata-rata sekitar 750.000 sampai dengan 1 juta rupiah sehari. Hanya saja perlu diperhatikan biaya parkir. Karena bisa mahal. Terutama di CBD. Di weekdays biaya parkir menginap bisa sampai AUD 60. Kalau di lingkungan hotel malah bisa AUD 90. Sudah hampir sama dengan biaya sewa. Kalau hotel Anda di daerah suburb, mungkin akan jauh lebih murah, atau bahkan gratis. Di cek dulu saja dengan hotel tempat menginap. 
  • Mulai Aktifitas Pagi Hari. Warga Perth adalah morning people. Mereka gemar berolahraga pagi-pagi sebelum memulai aktifitas harian mereka. Sehingga café pun banyak yang sudah buka jam 6pagi. Jadi kalau Anda mau jalan-jalan atau menikmati suasana kota, bisa dimulai dari pagi hari. Bisa dengan ikut mereka berolahraga. Atau cukup jalan santai diakhiri dengan ngopi cantik atau cari brunch di kafe-kafe pilihan yang jumlahnya banyak di penjuru kota. Karena di sini sebagian besar took akan tutup jam 6 sore. Jam 7 malam di Hay Street sudah sepi seperti jam 12 malam di Jakarta.
Levitating in Fremantle Rainbow Container

3 Comments Add yours

  1. Sypeberry says:

    Saya baru tau kalau di luar negeri juga ada biaya parkir, karena temen saya pernah nyeletuk begini “emang di luar negeri ada tukang parkir ya? 😅” Gaada deh mereka aja beli bensin ngisi sendiri 😅 sahut saya hehe

    1. Ibenimages says:

      Hahaha iya kalau ke luar negeri, parkir harus jadi pertimbangan penting dalam menyewa/membeli mobil. Karena memang menjadi mekanisme disinsentif pemerintah untuk rakyatnya memakai mobil pribadi, dan untuk mendukung penggunaan kendaraan umum

  2. Sypeberry says:

    Wah begitu yaa, saya baru tau hehe

Leave a comment