Silaturahmi dalam Sehari Semalam di Balikpapan

Silaturahmi dengan Oje, kawan lama di Balikpapan

Sudah lama tidak berkunjung ke Balikpapan, kota yang dulu cukup akrab buat saya. Semasa tinggal di Bontang, setiap tahun kita pasti ke Balikpapan. Entah hanya untuk transit sebelum menjalankan penerbangan ke pulau Jawa, atau liburan singkat di akhir pekan. Karena Balikpapan adalah kota terbesar yang terdekat dari Bontang.

Dulu saat kita berkunjung ke Balikpapan, destinasi orang Bontang (tepatnya warga PT Badak) sudah ketebak: menginap di Hotel Benakutai, yang dulu masih dibawah management Regent Hotel. Merupakan hotel terbaik di Balikpapan saat itu. Lalu belanja roti di Bondy Bakery. Karena saat itu roti produksi Bondy yang halus tidak bisa ditemukan di Bontang.

Kali ini saya berkunjung karena urusan dinas salah satu klien saya, bank BUMN terbesar di Indonesia. Acara dilakukan di Hotel Novotel, yang terletak di Jalan Sudirman, jalan protokol kota Balikpapan. Karenanya, saya juga menginap di hotel ini.

Hotel ini ternyata berhadapan dengan kompleks Ruko Klandasan. Daerah yang namanya sangat familiar bagi kita warga Bontang. Karena sejak dulu kawasan ini memang dikenal sebagai sentra niaga warga Balikpapan.

Pemandangan dari Hotel Novotel Balikpapan: Klandasan dan tepi laut Balikpapan

Beruntung bagi saya, karena untuk acara keesokan harinya saya ternyata tidak diinfo untuk membawa dress code tertentu. Klandasan came to the rescue. Sekali berkunjung ke salah satu butik fashion di Ruko tersebut, saya langsung mendapatkan dress code yang diminta.

Malam itu juga saya berkesempatan untuk bertemu dengan Oje. Kakak kelas saya di sekolah Vidatra dan di FE UGM. Oje juga sahabat Almarhum kakak saya sejak di Bontang. Jadi kami ini mengenal sudah lama. Bahkan di Jogja pun kita menjadi teman satu rumah kontrakan.

Sudah lama sekali saya tidak bertemu dengan Oje. Mungkin lebih dari 25 tahun, sejak saya meninggalkan Jogja. Jadi saat saya di Balikpapan saya pun segera menghubungi Oje. Alhamdulillah Oje bisa menemui saya malam itu. Kita pun ngopi-ngopi di Dialog Cafe Klandasan. Tergelak mengingat masa lalu dan teman-teman kita sejak kita kecil. Tertawa terbahak-bahak mengucapkan kata-kata yang lama tak terucap. Khas orang Bontang, seperti “Kampang”, “Lengo lengo” dan sebagainya. Bersyukur sekali bisa bertemu dengan Oje. Alharhum Mas Oyi pasti senang kita sudah melanjutkan tali silaturahmi.

Ya silaturahmi merupakan salah satu ajaran Mas Oyi yang akan selalu kuingat dan kupraktekkan. Mas Oyi termasuk orang yang paling gemar menemui kawan dan saudara kalau sedang bepergian. Dan kalau memang mengingat betapa kita tidak tahu rencana Allah dalam hidup kita, maka selagi sempat, selagi bisa, marilah kita bersilaturahmi.

Oleh karenanya pula sebelum saya meninggalkan kota Balikpapan, masih ada lagi kerabat yang saya mau temui. Ninis, putri dari Oom Thom, sepupu yang dulu kita sempat tinggal bersama di Bontang. Sudah 8 tahun Ninis bermukim di Balikpapan. Bekerja di Injourney Airport dan berkantor di Sepinggan. Oleh karenanya saya menghubunginya dan kita berjanji bertemu di airport. Sebelum saya terbang kembali ke Jakarta.

Bertemu dengan Ninis di airport Sepinggan

Alhamdullillah walaupun tak lama, sempat bertemu dan saling berbagi update dengan Ninis. Di gedung airport baru Sepinggan yang besar, di samping gedung terminal lama yang penuh kenangan dan sudah ditinggalkan. Seraya menikmati Mantau Black Pepper yang entah sejak kapan menjadi hidangan khas Balikpapan.

Terima kasih Balikpapan, Insya Allah kita bertemu lagi. Semoga bisa kembali mengajak Elok dan anak-anak untuk kesini dan ke Bontang.

Leave a comment