Lari dari Jeron Beteng ke Tugu dan Malioboro

Dipotret saat lari di depan Tugu

Saat membeli rumah di Langensuryo, sudah terbayang nikmatnya berolahraga di sekitar rumah. Walau dulu saat itu, olahraga yang terbayang adalah sepeda. Maklum, saat itu saya belum menekuni lari.

Nah seiring dengan dikembalikannya daerah sekitar Kraton Yogyakarta atas rekomendasi UNESCO, jalur memutari pinggir benteng Kraton menjadi tempat berlari yang nyaman.

Jalurnya minim kendaraan bermotor. Lingkungannya bersih. Warganya ramah. Saat mengitari Alun-Alun Utara Kraton, saya merasakan aura semangat pagi yang mencerahkan. Dibantu oleh kemuning sinar matahari pagi, tak henti saya mengucap syukur atas nikmat rejeki dan kesehatan yang diberikan Allah.

Berlari di Jeron Beteng yang nyaman

Mengitari Jeron Beteng memberi saya catatan lari 5 km di Strava. Jarak yang ideal kalau nanti saya bermukim di sini, dan berniat untuk lari pagi sebelum beraktifitas.

Karena sedang bersiap untuk mengikuti Jakarta International Marathon minggu depan, saya merasa perlu untuk lari minimal 10 km setiap minggunya. Lari di area Tugu dan Malioboro adalah tujuan berikutnya. Alasannya simpel: selain tempat ikonik Jogja, juga saya pengen mendapat foto lari dari para fotografer jalanan yang ada di situ. Lumayan untuk konten. Hahaha.

Awalnya sempat terbersit untuk lari dari Jeron Beteng ke atah Tugu. Tapi mengingat saya pagi ini ada janji untuk mengecek proyek rumah, saya putuskan untuk naik Gojek saja ke Jalan Dr Cipto. Dari situ saya kembali lari melewati Tugu, dan menelusuri Jalan Mangkubumi untuk terus ke Malioboro dan kembali ke arah rumah.

Harapan saya untuk difoto para fotografer professional terwujud. Baru selangkah melewati Tugu Jogja dan masuk Jalan Mangkubumi, saya sudah disambut oleh puluhan (ya, puluhan) fotografer di sisi jalan yang siap mengabadikan. Sudah tentu running form kita jaga, dan sebisa mungkin pamer gigi tertawa. Agar fotonya cakep.

Istimewanya di Jogja ini, aplikasi Fotoyu saya satu jam setelah selesai lari sudah memberikan notifikasi kalau ada 142 foto saya yang terunggah di aplikasi. Luar biasa! Selain Itu harganya juga murah. Hanya 30-35 ribu per foto. Sepertiga harga yang umum dipasang fotografer Jakarta. Kontan saya langsung beli 4 foto – yang hasilnya Anda bisa lihat di postingan ini. Keren-keren yak?

Saya menyelesaikan lari saya di Alun-Alun Selatan (Kidul) yang notabene dekat dari rumah. Mengakhiri sesi olahraga dengan makan nasi kuning sambil menikmati pemandangan kegiatan rakyat Jogja di Alkid. Sungguh vibes lari hari ini di Jogja sangat menyengat. Membuat gembira dan bersemangat! Apalagi dapat foto-foto yang keren!

Leave a comment