
Mas Ameir, Putera pertama dari Mas Andi dan Mbak Rizka, sepupu kami, akan menikah.
Sebagai orang Jawa yang sangat menjunjung tinggi kebudayaan daerahnya, Mas Andi berinisiatif untuk mengadakan acara pengajian dan lamaran di rumah Mas Andi di Rawamangun. Sebabnya acara pernikahan yang akan dilangsungkan seminggu setelah ini tidak diselenggarakan dalam adat Jawa. Paling tidak upacara Siraman ini menjadi salah satu melanggengkan tradisi turun temurun.
Siraman dalam adat Jawa melambangkan pensucian diri calon pengantin dari segala hal negatif (fisik dan mental) sebelum memasuki gerbang pernikahan, serta menjadi simbol peralihan dari masa lajang ke kehidupan berumah tangga.
Ritual ini mengharapkan calon pengantin memasuki kehidupan baru dengan keadaan yang suci, bersih, dan siap mengarungi bahtera rumah tangga dengan penuh berkah. Oleh karenanya dalam acara Siraman, calon pengantin akan “dimandikan” dengan air dari berbagai sumber. Dalam kasus Mas Ameir ini, airnya berasal dari mata air Bandung, Cibubur, Rawamangun dan juga dari tanah suci Mekkah (Air Zamzam) sebagai sarana pensucian jiwa dan raga Mas Ameir.
Berikut foto-foto yang saya ambil dari acara Siraman ini. Semuanya saya abadikan dengan HP baru saya iPhone 16 Pro, yang memang dapat menghasilkan foto yang cukup artistik dengan kemampuan virtual bokeh nya. Ditambah juga dengan fitur Picture Style, yang membuat kita bisa mengolah hasil foto sesuai dengan saturasi dan tone warna yang kita inginkan.








