Jalan hidup memang tidak ada yang tahu. Suatu misteri Ilahi kalau pagi ini saya dan Elok Satiti, serta sahabat kami Ubaidillah Nugraha dan Kamilia Rosmasari mengikuti manasik haji yang dituntun oleh sahabat lama saya Rudi Prasetiadi.
Berkawan dekat sejak di Jogja, hampir 30 tahun yang silam, sosok teman saya ini sudah saya kenal luar dalam. Bukan hanya “saya hafal betul wajahnya” (menyitir ucapan legendaris Pak Muljadi, dosen FE UGM), tapi polah tingkah, kebiasaan kawan saya ini masih terekam jelas di ingatan.
Jadi saat beliau menyampaikan materi sebagai jajaran Manajemen Alia, penyelenggara Haji yang kami ikuti, saya tak bisa berhenti tersenyum. Setengah karena masih tidak percaya teman saya sudah bersertifikasi Ustad, tapi setengah lagi juga bersyukur.
We came long way to this. Walau wajah beliau tidak banyak berubah (LOL), namun banyak perubahan diri dari sejak masa-masa kita muda di Jogja. Insya Allah dengan tuntunan dari organisasi yang beliau pimpin, niat kami untuk menjadi Haji Mabrur dan mengikuti jejak beliau menjadi insan muslim yang lebih baik akan terkabul. Aamiin.