
Setelah sekian lama, akhirnya kesampaian juga gowes 100 km dalam sehari, atau yang umumdisebut “Century Ride” atau “Fondo”. Walaupun mungkin kalau “Fondo” agak kurang tepat sebetulnya. Karena sejatinya istilah “Fondo” diambil dari bersepeda sejauh 100 mil. Bukan 100 kilometer.
Anyway, kembali ke laptop.
Awalnya dari postingan saya, yang merunut ke 3 tahun lalu. Saat Covid masih melanda, grup T4 Cycling Club gowes bareng ke Kebun Raya Bogor. Saya post itu di Whatsapp Group, dan lumayan mendapat sambutan. Untuk kembali mengulangi gowes bareng. Walaupun banyak yang ragu-ragu, karena memang setahun ini aktifitas teman-teman gowes sudah sangat berkurang. Apalagi yang jauh-jauh. Padahal di pengumuman sudah disampaikan: “speed adem dan damai”.
Tapi akhirnya hanya 3 member dari WAG yang ikut. Saya, Alwin dan Coach Ira. Ditambah dengan Oom Satyo, rekan dari Coach Ira yang ikut serta. Anyway the show must go on, dan gowes bareng pun terlaksana hari Minggu kemarin.

Gowes dimulai dari tikum Citos jam 06.30 pagi. Udara sejuk dan mendung. Alhamdulilah enak banget untuk diajak gowes. Dan bersyukur, cuaca bertahan seperti itu sepanjang perjalanan.
Seperti biasa kita mengambil jalur melalui Depok – Jalan Raya Bogor – Cibinong. Jalanan relatif ramai walaupun lancar. Kemacetan hanya kita alami saat di Pasar Cibinong. Langganan sih ini macetnya.

Gowes ke Bogor memang tergolong nanjak. Hanya tipis-tipis. Bahkan seringkali tidak terasa. Baru berasa bener nanjak justru sudah masuk ke kota Bogor. Ada sekitar 2-3 km menuju Kebon Raya Bogor kita dihadapkan pada gradien tanjakan 2-3%. Tidak berat, tapi mungkin buat yang nggak hobi nanjak, ini bisa jadi segmen yang tidak difavoritkan.

Akhirnya perjalanan jauh kita berujung di Kebun Raya Bogor.
Entah kenapa, sejak terakhir kesana, saya melihat Kebun Raya Bogor sudah lebih rapi penataannya. Jadi kepengen jogging di dalam. Sepertinya tidak kalah suasananya dengan Singapore Botanical Garden. Lebih sejuk malahan. Boleh lah kapan-kapan.

Sempat terpisah dari rombongan, saya pakai waktu untuk foto-foto sendirian di kolam teratai dekat Istana Presiden. Saya bersyukur juga sempat tersesat, jadi paling tidak sempat mengabadikan momen foto cantik di Kebun Raya Bogor. Maklum, tiga teman rombongan kali ini bukan crowd yang eksis dalam konten. Hehehe.

Kurang lebih 1.5 jam kita berhenti di Kebon Raya Bogor. Duduk di Cafe menikmati pesanan kopi dan sarapan. Sebetulnya lebih lama waktu nunggu pesanannya datang sih. Hehehe.

Setelah selesai sarapan, hampir jam 11 kita siap untuk cabut balik ke Jakarta. Sialnya, ternyata ban depan saya kempes! Saya sudah melontarkan niat untuk “loading” saja. Panggil Grab untuk angkut sepeda pulang ke Jakarta.
Untungnya, di rombongan saya ini, walaupun tidak peduli konten, ada dua orang yang lulusan Audax. Unsupported Ride. Jadi mereka berdua membawa peralatan lengkap. Mulai dari kunci sepeda, ban dalam, sampai dengan tabung nitrogen untuk isi angin ban. Berkat bantuan dan kesigapan mereka, dalam waktu setengah jam, sepeda saya sudah siap digowes lagi balik ke Jakarta! Thank you Coach Ira dan Alwin!

Perjalanan pulang ke Jakarta memang menurun. Teorinya lebih ringan. Tapi apadaya ada dua hambatan: kemacetan dan hujan.
Jalan Raya Bogor memang penuh sesak. Ramai. Belum lagi dengan lengkingan knalpot nyaring dari puluhan Rx-King yang ternyata sedang ada pertemuan di Sentul. Gowes jadi kurang lancar dan nyaman di sepanjang jalan ini.

Lepas sedikit dari kemacetan, sampai di dekat Depok hujan beras melanda. Kami sempat berhenti beberapa kali untuk berteduh. Sampai kemudian memutuskan untuk tancap gas. Karena hujan tidak ada tanda untuk segera berhenti. Tambahan lagi, start and stop malah bikin badan masuk angin. Karena baju kering lalu basah lagi.

Akhirnya saya sampai di bilangan Cilandak sekitar jam 2 siang. Melihat odometer di perempatan Citos, odometer menunjukkan 95,8 km. Masih kurang 5 km menuju Century Ride. Dengan tenaga yang tersisa saya memutuskan memutari jalur lari 5K saya. Melalui Jalan Fatmawati – Jalan Kebon Besar dan masuk ke Jalan Poncol sebelum kembali ke arah Tarogong. Alhamdulillah, Century Ride kembali saya lakoni, setelah sekian lama! Thanks guys!
