
Sudah jadi rahasia umum kalau saya adalah penggemar jam. Khususnya yang saya definisikan sebagai “jam apik”, atau bahasa inggrisnya fine watches.
Biasanya jam apik adalah jam yang dibuat oleh perusahaan khusus pembuat jam (watch manufacturer). Dari casing, gelang (bracelet) sampai yang paling penting, mesin yang dipasang di jam tersebut adalah buatan perusahaan tersebut. Atau sering disebut dengan “in house manufacture”. Umumnya jam apik diasosiasikan sebagai jam mewah ataupun mahal. Tidak salah. Seperti orang Jawa bilang: “Ono rego ono rupo”
Jam Apik apa yang paling Terkenal?
Nah, kalau Anda bertanya ke orang awam untuk menyebutkan merk salah satu jam apik, kemungkinan besar jawabannya apa?
Ya, besar kemungkinan jawabannya adalah: “Rolex”
Tidak keliru. Rolex merupakan merk jam paling terkenal yang diasosiasikan dengan kemewahan.

Tapi jangan salah, Rolex bukan jam yang paling mahal. Masih banyak jam apik yang lebih mahal.
Bahkan kalau dari sisi pandang pencinta horology (ilmu jam apik), ada tiga merk yang disebut sebagai “The Holy Trinity” dari fine watches. Dan Rolex bukan salah satu di antaranya.
Mereka adalah: Patek Philippe, Audemars Piguet dan Vacheron Constantin. Ketiga merk ini memiliki sejarah horology tinggi. Dan konsisten menghasilkan jam-jam apik yang tidak hanya mahal, namun memiliki nilai seni, kehalusan pembuatan dan kecanggihan teknik mesin jam yang tak tertandingi. Belakangan, para pencinta horology juga mengikutsertakan A. Lange & Sohne, pembuat jam dari Jerman, sebagai “Big Four” dari fine watches melengkapi ketiga merk di atas.

Morgan Stanley Report
Nah, barusan saya mendapatkan laporan penjualan dari “Swiss Watch Industry Top 50 Companies in 2023” yang disusun oleh salah satu Investment Bank terkenal, yakni Morgan Stanley bersama dengan LuxeConsult.
Data ini menggambarkan tabel posisi dari berbagai merk jam apik dari Swiss di tahun 2023. Dari sisi unit penjualan, nilainya dan harga rata-rata per unit terjual.
Memang kalau kita berbicara mengenai jam apik, kiblatnya masih di negara makmur di Eropa ini. Tabel ini tidak memasukkan merk jam dari produsen besar dari negara di luar Eropa. Jepang misalnya, yang merk Seiko dan Citizen nya juga terjual jutaan unit per tahun ke seluruh dunia.
Tapi berbicara mengenai percaturan di dunia horology jam apik, tampaknya dari tabel ini saja sepertinya kita sudah dapat mendapatkan insights mengenai posisi dari merk-merk jam terkenal di seluruh dunia.

Insights from the reports
Mari kita coba kuliti satu per satu laporan ini:
- Rolex tetap menjadi merk jam apik paling terkenal dan paling tinggi penjualannya di seluruh dunia. Berhasil menjual 1.240.000 jam tangan ke seluruh dunia. Menguasai 30% dari market share. Dan sales turnovernya CHF 10,1 juta (atau sekitar 2 trilyun rupiah lebih). Sales turnovernya ini 3 kali lebih banyak dari pesaing terdekat, yakni Cartier.

- Kalau dari jumlah unit yang terjual, memang yang paling besar adalah Swatch, Tissot dan kemudian Longines. Masing-masing 5,8 juta, 3,1 juta dan 1,6 juta. Dan perlu dicatat ketiga merk ini sebetulnya dimiliki oleh group Swatch. Jadi sepertinya Swatch memang penjual jam paling laris di dunia ini. Hanya mungkin mereka tidak saya kategorikan sebagai fine watch. Karena kebanyakan membuat jam untuk konsumsi massal sehingga dibuat di pabrik secara massal dengan mesin jam yang generik. Mungkin terkecuali dari Longines yang beberapa jam high-end nya memang memiliki mesin in-house (dibuat sendiri) dan secara seni dan teknologi diakui dalam dunia horology.
- Kalau group Swatch lebih menguasai penjualan jam berkategori massal, maka group yang menjual jam apik dan mewah paling banyak adalah:
- Group Richemont. Menaungi merk-merk terkenal seperti Cartier, IWC, Panerai, Jaeger La Coultre, A. Lange & Sohne. Total penjualan group ini di atas 1 juta unit per tahun.
- Group LVMH (Moet Hennessy Louis Vuitton). Group ini menaungi beberapa merk jam populer seperti Tag Heuer, Hublot, Zenith, Dior selain Louis Vuitton sendiri. Total penjualan dari group LVMH ini adalah 563,000 unit per tahun
- Gelar jam termahal jatuh pada Greubel Forsey. Dengan rata-rata harga per unit CHF 313,725. Yang kalau dirupiahkan adalah Rp 5,5 milyar. Merk ini memang spesialis pembuat jam dengan nilai horology sangat tinggi. Jam dari merk ini memiliki complications (fungsi atau mekanik) yang rumit. Umumnya menggunakan komplikasi Tourbillons (yang dapat menghilangkan efek gravitasi bumi yang menyebabkan mesin jam tidak berputar secara konsisten), yang luar biasa mahal. Makanya Greubel Forsey juga dibuat terbatas dan eksklusif. Hanya membuat 255 unit jam per tahunnya. Dan biasanya, mereka membuat sudah dengan pesanan. Atau bahkan pesanan melebihi kemampuan produksi mereka. Jadi jangan heran kalau harganya sudah senilai harga rumah di bilangan Jakarta Selatan!

- Nah kalau Greubel Forsey kurang Anda kenal, mungkin Anda lebih pernah mendengar mengenai jam Richard Mille? Merk ini juga patut disematkan sebagai jam termahal yang paling populer. Rata-rata harga per unitnya adalah CHF275,000. Atau berarti harga rata-rata per unit adalah sekitar Rp 4,8 milyar! Jam ini mahal karena mereka selain menerapkan complications yang luar biasa rumit, mereka juga menggunakan material yang super mahal. Seperti titanium dan carbon composite yang super kuat namun super ringan, dan umum dipakai di mobil Formula 1 atau pesawat jet. Jadi kalau melihat Pep Guardiola, Rafael Nadal sampai Raffi Ahmad memakai jam ini, mereka memang benar-benar horang kayah ya! Dan sepertinya jam ini sudah jadi simbol status orang kaya di Indonesia. Sampai-sampai Jenderal Moeldoko “malu” mengakui memiliki jam Richard Mille, dan rela menyatakan kalau dia pake Richard Mille KW atau palsu. Hehehe bisa aja Pak Jenderal.

- Melengkapi deretan 5 jam dengan rata-rata harga termahal per unitnya adalah:
- Greubel Forsey: CHF 313,725 (Rp 5,5 milyar)
- Richard Mille: CHF 275,000 (Rp 4,8 milyar)
- Jacob & Co: CHF 84,945 (IDR 1,5 milyar)
- F.P. Journe: CHF 78,944 (IDR 1,4 milyar)
- Audemars Piguet: CHF 48,456 (IDR 860 juta)
- Rolex sendiri rata–rata harganya “hanya” CHF 12,218 atau sekitar Rp 215 juta per jam. Karena memang Rolex memiliki lini produk yang bervariasi. Yang paling murah saat ini mungkin di kisaran Rp 100 juta. Yang paling mahal ada yang sampai milyaran juga. Namun jangan salah, karena Rolex demikian populer, maka untuk model-model tertentu, Rolex susah didapatkan di Authorized Dealer. Harus mengantri berbulan-bulan. Oleh karenanya banyak yang menjual Rolex di second market. Barangnya baru, tapi harga nya sudah dinaikkan. Bisa sampai 2 kali lipat untuk model yang super populer seperti Daytona atau GMT Batman. Jadi rata-rata harga di report ini mungkin tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.
- Cukup mengejutkan kalau dari sisi sales turnover, nomor dua setelah Rolex adalah Cartier. Terjual lebih dari 600.000 unit tahun lalu. Di Indonesia merk Cartier mungkin tidak terlalu populer sebagai jam apik. Namun berdasarkan pengalaman saya berkunjung ke Jepang, Cartier is hugely popular. Banyak toko jam baik yang baru maupun second yang memiliki koleksi jam Cartier lengkap. Perusahaan jam Perancis ini memang memiliki sejarah yang cukup panjang. Modelnya yang khas dan klasik, bercirikan penulisan angka petunjuk jam dalam numeral Romawi yang khas. Dan beberapa modelnya seperti Santos, ataupun Tank dianggap sebagai jam apik yang ikonik dalam sejarah horology. Ia pun banyak dipakai pesohor dunia, mulai dari Lady Diana, Kate Middleton sampai artis-artis Hollywood seperti Tom Cruise dan Tom Hiddleston.

- Untuk harga the Holy Trinity atau kini Big Four, masing-masing average retail price-nya adalah:
- Patek Philippe: CHF 39,990 (IDR 700 juta)
- Audemars Piguet: CHF 48,456 (IDR 860 juta)
- Vacheron Constantine: CHF 38,740 (IDR 687 juta)
- A. Lange & Sohne: CHF 47,655 (IDR 846 juta)
- Menarik untuk dilihat bahwa harga rata-rata Audemars Piguet berada di atas Patek, Vacheron, ataupun Lange. Mengingat dari sisi lini model dan produk, Audemars Piguet yang paling banyak variasinya. Sepertinya fenomena inflated price yang terjadi di masa pandemi masih berlangsung. Yakni melambungnya harga model Royal Oak dan Royal Oak Offshore dari Audemars Piguet yang super populer. Jam ini juga menjadi jam simbol status dari banyak pesohor di seluruh dunia.

Penutup dan penyemangat 🙂
Demikian.. menarik bukan? Semoga menjadi pembuka wawasan, kalau jam mahal, mewah nan apik itu bukan hanya Rolex. Masih banyak yang lain, yang lebih mahal, lebih complicated dan lebih langka daripada Rolex.
Dan semoga menjadi inspirasi dan penyemangat untuk mengkoleksi jam. Jangan malah merasa down kalau jam yang Anda miliki, dan Anda rasa “mahal” ternyata masih tergolong “biasa-biasa” saja di report ini.
Tidak apa, Anda bisa mulai koleksi dari Swatch atau Casio. Siapa tahu nanti seiring dengan meningkatnya pendapatan, Anda bisa punya Audemars Piguet. Syukur-syukur Greubel Forsey! Aamiin… 😊
