Berani Bermimpi

Suasana GBK pada pertandingan Indonesia vs Arab Saudi – 19 November 2024

“Berat Ben.. Don’t put your hopes too high”, begitu pesan teman di salah satu grup Whatsapp. Saat tahu kalau saya sedang menuju GBK untuk menyaksikan lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Arab Saudi.

Ada benarnya. Arab Saudi ini bagai momok bagi tim sepakbola kita. Sepanjang ingatan saya, Timnas kita belum pernah menang lawan Arab Saudi. Malah lebih sering jadi bulan-bulanan. Kalah lima gol atau lebih tanpa balas sudah pernah kita rasakan. 

Oleh karenanya saya menjawab:

“I supported Timnas ever since I was a kid.. saw many disappointments, more than I can remember. This team makes us dare to dream to go to World Cup. So yes, I dare to dream, as I’ve prepared myself for any kind of disappointments since long time ago 😉

Dan ternyata keberanian saya bermimpi terhadap tim ini membuahkan hasil. Pertama kali dalam sejarah, Timnas Indonesia mengalahkan Saudi Arabia 2-0. GBK dan lebih dari 55 ribu penonton menjadi saksi kegemilangan Timnas asuhan Shin Tae Yong ini. 

Pre-Match Experience

Sore itu hujan deras mengguyur kota Jakarta. Saya harus membeli jas hujan sekali pakai untuk menuju area GBK. Pengelola yang sudah menerapkan penjagaan pintu masuk berlapis terlihat lebih siap hari ini. Antrian terasa cepat dan tertib. Cukup menyiapkan QR Code tiket di HP, petugas akan men-scan tiket kita dan mengambil foto wajah kita untuk mencocokkan dengan Garuda.ID. In no time, saya sudah berada di dalam kawasan stadion. 

Sebelum pertandingan

Dengan ketatnya penjagaan, maka kita bisa lebih memastikan kalau kerumunan yang ada di dalam GBK adalah benar-benar penonton bertiket. Suasana terasa festive. Walaupun baru saja dilanda hujan besar, seluruh stall makanan dan merchandise sponsor buka dan beroperasi normal. Penonton yang sudah datang lebih awal cukup terhibur. Apresiasi yang tinggi bagi panitia pelaksana yang sudah bisa memperbaiki match day experience secara signifikan. Tabik!

Jalannya Pertandingan

Baru saja peluit dibunyikan, Timnas Indonesia sudah langsung bermain agresif. Pada serangan pertama, Indonesia sudah hampir mencetak gol. Sontekan Marselino membentur tiang gawang. Publik GBK bersorak. Kencang sekali. 

Dan tampaknya dukungan pemain keduabelas ini menyetrum pemain Indonesia. Instruksi high pressing STY dijalankan secara intens oleh trio penyerang: Marselino, Struick dan Oratmangoen. Arab Saudi jadi tidak leluasa membangun serangan. Bahkan seringkali bolanya dicuri oleh Marselino yang on fire semalam. 

Suasana pertandingan Indonesia vs Saudi Arabia

Puncaknya, pada menit 37, Marselino mencetak gol pertama Indonesia. Umpan matang Oratmangoen diterima dengan baik di kotak penalti. Sekali melakukan dummy, akhirnya Marselino melepaskan tendangan ke pojok atas gawang Arab Saudi. Gol! 1-0!

Saya sudah tak terhitung nonton bola di GBK. Namun suasana saat gol ini terjadi sepertinya tidak pernah saya rasakan sebelumnya. Senang, haru, histeris jadi satu. Dua orang beretnis Arab yang duduk di antara kita hanya bisa geleng-geleng dan senyum. Entah mereka mendukung tim tuan rumah atau tamu, tapi yang jelas mereka menyaksikan suasana yang mereka belum pernah lihat sebelumnya. 

Walaupun sudah dapat melalui babak pertama dengan mempertahankan keunggulan, dalam hati saya masih ragu apakah bisa bermain sama baiknya di babak kedua. Mengingat track record Timnas di pertandingan sebelumnya. 

Dan entah kenapa. Mungkin juga karena dukungan warga GBK yang luar biasa semalam, Timnas masih mempertahankan intensitas yang sama di Babak kedua. Walau pada awalnya Arab Saudi mulai mampu mengendalikan pertandingan setelah melakukan beberapa pergantian. 

Tapi as great coach would say, “attack win you games, defence win you trophies” – barisan pertahanan kita bermain tanpa cela. Kapten Jay Idzes was so colossal memimpin barisan pertahanan. Antisipasinya terhadap bola udara dari Arab Saudi memperlihatkan kualitasnya sebagai pemain Serie A. Namun pemain Liga 1 pun tidak mau kalah: Rizky Ridho saudara-saudara. Luar biasa. Bermain sangat tenang, bisa melakukan intercept dan tackling yang membuatnya seakan bermain di liga Eropa. 

Di depan mereka Jenner, Hubner dan Haye juga rajin bertarung memperebutkan bola dan tidak membiarkan pemain Arab Saudi leluasa memegang bola. Ini kunci kemenangan kita semalam. They don’t let Saudi to settle in one second. Texbook STY ball. Press, tackle, rebut. 

Dan saat sudah merebut bola, giliran bek sayap kita Calvin Verdonk yang juga bermain cemerlang. Tidak hanya disiplin dalam bertahan, Verdonk juga aktif menyerang melalui sisi sayap. Gol kedua Indonesia yang lagi-lagi dicetak oleh Marselino berawal dari andil Verdonk yang dengan kecepatannya menusuk sisi kiri pertahanan Saudi. 

Selebrasi Marselino untuk gol keduanya – a well deserved man of the match!

Tapi tadi malam adalah malamnya Marselino. Dengan dua golnya, si “bocah ajaib” kembali menuai pujian.  Setelah sebelumnya sering dihujat netijen bola Indonesia karena penampilan yang terlihat egois dan kurang taktis, Marselino menjawab kepercayaan STY yang menjadikannya starter. Tidak hanya dua golnya. Aksinya yang rajin pressing, dan beberapa kali menunjukkan olah bola memukau di lapangan tengah membawanya menjadi “Man of the Match” pertandingan malam tadi. Well deserved. Di tengah kritik timnas yang berbau “Hindia Belanda”, pahlawan kita adalah pemain pribumi asli, binaan Persebaya Surabaya. Keren!

Delirium in GBK

Puncak kegembiraan akhirnya meledak saat Wasit meniupkan peluit panjang. Setelah 10 menit perpanjangan waktu. Setelah diwarnai drama hujan kartu kuning di akhir pertandingan. 

Warga GBK yang dari menit pertama sudah sangat terikat dengan permainan, merasa emosional karena beberapa kali pemain Arab Saudi memainkan taktik lama klub Arab. Drama diving dan pura-pura cedera dari mereka terlihat diladeni oleh wasit dari Uzbekistan ini. Masih traumatik dengan kepemimpinan wasit yang berat sebelah saat pertandingan away di Bahrain, 55.000 supporter Timnas penonton serempak berteriak kencang, “Mafia! Mafia! Mafia!”. Hahaha. 

Bahagia! I witnessed history

Alhamdulillah, tapi tidak ada keputusan wasit yang dapat menihilkan hasil kemenangan bersejarah 2-0 semalam. 3 poin yang sangat berharga. Yang kembali membuka peluang Timnas Indonesia untuk ke Piala Dunia 2026. 

Saya dan teman saya Ubai, yang sudah setia mendukung Timnas sejak dulu, sepakat kalau malam kemarin adalah malam terbaik dalam pengalaman kita sebagai supporter Timnas. Atmosfir GBK, permainan Timnas yang menawan, dan hasil yang menggembirakan membuat kita larut dalam kegembiraan yang membuncah. Air mata tak terasa mengalir saat bersama-sama menyanyikan lagu wajib “Tanah Airku” di ujung pertandingan. Sejenak kita melupakan segala persoalan. Sejenak keletihan badan terhapus. Sejenak perut lapar tak dirasakan. Tapi yang tidak pupus malam ini adalah keberanian kita bermimpi untuk tampil di Piala Dunia 2026. Jalan masih panjang, namun sekaligus terasa lebih dekat. Yuk bisa yuk!

Shorts from GBK

Leave a comment