Ini adalah Twitter post saya empat tahun lalu. Rintihan hati tepatnya.
Teringat dulu saat masih kuliah S2 di Prasetiya Mulya. Pulang tenggo jam 5 dari kantor, berusaha untuk mengejar kuliah jam 6.30 sore di Kampus Simatupang yang dekat rumah.
Yang didapat macet. Kuliah sering telat. Bisa sampai dalam waktu 1 jam itu keajaiban.
Karena Jalan Fatmawati saat itu memang kondisinya parah banget. Di beberapa tempat, hanya satu jalur yang dibuka.
Makanya saya tulis: “I can only hope it is worth the hassle”
Oh boy, it really is.
Sekarang, Alhamdulillah MRT sudah menjadi bagian hidup commuting saya. Solusi untuk sampai di kantor dan di rumah tepat waktu, bahkan dalam kondisi jalanan macet gila-gilaan seperti Ramadan lalu.
Jadi kalau ada yang bilang lagi, “enak banget lu Ben, rumah ama kantor di jalur MRT!”, please read my tweet below. I’ve had my sacrifices. LOL.