
Sebetulnya saya sudah tertarik dengan Bandara Blimbingsari ini saat pertama mendarat di Banyuwangi. Tampak luar, walaupun kecil, Bandara ini terlihat cantik.
Tapi saat kemarin hendak kembali ke Jakarta, baru bisa melihat secara detil keunikan Bandara ini.
Hal pertama yang saya notice adalah tulisan “Check In Counter” besar pada dinding hall check-in. Desainnya berkelas. Boleh juga nih.

Dan saat masuk saya ke dalam ruangan, saya baru sadar Bandara ini tidak berpendingin udara. Tapi tidak terasa panas karena dindingnya berupa sekat-sekat kayu yang memungkinkan udara luar masuk. Tambahan lagi udara Banyuwangi yang lagi dingin karena sering turun hujan.
Ternyata memang Bandara Blimbingsari yang punya kode airport “BWX” ini adalah green airport pertama di Indonesia. Didesain minim energi dengan tidak berpendingin udara.

Tidak hanya hijau, Bandara yang mulai dibangun tahun 2010 saat Bupati Azwar Anas mulai menjabat ini menunjukkan semangat progresif Banyuwangi saat ini. Toilet dibuat semewah hotel berbintang. Kursi tunggu di atas kolam minimalis dengan pemandangan indah ke apron pesawat dan Gunung Ijen. Lalu socket power yang tersembunyi dalam desain arm rest kursi ruang tunggu. Detail kecil namun menunjukkan desain yang mengacu kemajuan jaman.

Lambang kemajuan yang luar biasa bagi Banyuwangi dalam 8 tahun terakhir. Seakan tak mau tertinggal oleh tetangganya yang sudah lama mendunia. Maju terus Osing!
