
Berawal dari keinginan Rafif, anak laki-lakiku, untuk berkemah, mulailah saya melakukan riset untuk mencari penyedia layanan camping.
Rafif sejatinya adalah seorang anak rumahan. Dia bisa menghabiskan waktu berjam-jam di dalam kamar. Sebagian besar waktu dilakukan untuk menggambar, merakit hal-hal kreatif (Gundam, cosplay) atau hanya berselancar di internet. Kamarnya adalah dunianya. It’s his shrine.
Namun dia memiliki keinginan kuat untuk berkelana di alam. Rafif tak pernah menolak ajakan untuk hiking saat kita berlibur. Terakhir, Desember lalu saat hiking ke Kawah Ijen.
Oleh karenanya keinginannya untuk camping ini kutindaklanjuti. Apalagi dia baru saja menyelesaikan rangkaian Ujian Nasional dan Ujian Sekolah untuk kelulusan SMA nya. Hitung-hitung refreshing.
Namun demikian, saya juga harus memperhatikan preferensi kakaknya, Aya, dan mamanya. Yang sejujurnya bukan jenis pelancong yang gemar dekat dengan alam. Tidur di hotel berbintang tetap menjadi preferensi mereka.
Oleh karenanya, glamping (glamour camping) menjadi pilihan yang bijak. Dapat mengakomodasi keduanya.
Berbekal dari browsing di internet dan instagram beberapa bulan lalu, saya menemukan Legok Kondang Glamping. Bentuknya yang masih seperti tenda, namun menjanjikan kenyamanan layaknya hotel berbintang. Foto-foto yang dihasilkan di lokasi pun instagrammable. Sepertinya cocok dengan kriteria. Jadi lah kemudian kupesan untuk liburan usai Pilpres 2019.

Lokasi Legok Glamping ini terletak di daerah Legok, dekat Ciwidey, Bandung. Kalau dari Bandung, kita mengambil jalur Tol Pasir Koja menuju Soreang. Sampai di Soreang, kemudian mengikuti jalan menanjak ke arah Ciwidey. Dari Bandung hanya 1.5 jam perjalan. Kalau ditotal dengan dari Jakarta mungkin waktu yang dibutuhkan 4 – 4.5 jam, dengan asumsi kondisi jalan normal ya…(Normal di sini, sudah termasuk memperhitungkan kondisi tol Cikarang yang sekarang aujubilee)

Berikut adalah lokasinya di Google Map
Kesan pertama saat sampai di Legok Glamping adalah: hijau, adem. Terletak di lembah gunung, sebetulnya pohon dan tumbuhan yang ada di area perkemahan ini bukanlah tumbuhan asli.

Mereka ditanam dan diatur sedemikian rupa. Namun pengaturannya bagus sekali, sehingga terasa natural.
Ditambah dengan gemericik air sungai dan nyanyian tonggeret membuat kita hanyut dalam suasana adem pedalaman hutan.

Terdapat beberapa pilihan jenis tenda. Dari tipe standard dan deluxe (kapasitas 4 orang per tenda), tipe family (kapasitas 8-12) sampai ke tipe Luxury Storm yang memiliki kolam renang pribadi. Seluruh tenda kamar mandinya di dalam. Sesuai dengan jenis dan kapasitas, harganya pun bervariasi. Mulai dari Rp 1.2 juta semalam sampai dengan Rp 3-5 juta.
Masuk ke dalam tenda, kita menemukan kenyamanan khas hotel berbintang. Untuk tenda kami yang berkelas deluxe, terdapat satu buah queen-size bed, dan dua buah single bed yang ditaruh di lantai. Masing-masing kasur sudah dilengkapi dengan selimut hangat. Tidak ada AC memang. Tapi buat apa? Hawanya adem!

Lantai tenda dilapisi parket kayu. Di belakang tenda kami terdapat teras dengan hamparan pemandangan danau dan pepohonan yang asri.
Kamar mandi juga dibuat nyaman. Dengan interior yang didesain menyatu dengan alam, kamar mandi selalu siap dengan air panas yang memancur kencang. Toilet pun bersih seperti di hotel. No complaints!

Lebih lagi, pengelola camping ini sangat paham kebutuhan pelancong saat ini. Setiap tenda full wifi dengan internet yang cukup kencang. Di samping tempat tidur disiapkan colokan bisa untuk charge 4 gadgets sekaligus. Dan bukan hanya itu, TV juga ada dan lengkap dengan akun IFlix siap untuk menyaksikan ratusan film-film bioskop terkini. Wah, mager di dalam tenda sambil dengar gemericik suara air juga menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan lho!

Padahal sebetulnya aktifitas di camp dan sekitarnya juga banyak lho. Sayang kalau cuma mager jauh-jauh ke sini.
Salah satu yang paling populer, dan Rafif paling inginkan, adalah hiking. Kami mencoba untuk ikut hiking 2 jam mengelilingi perkebunan kopi. Trek nya menanjak, cukup melelahkan. Namun hawa yang sejuk dan pemandangan yang indah membuat tidak terasa. Untuk mengikuti hiking ini kita perlu membayar Rp 20 ribu per orang, untuk seorang guide. Worth it. Dan sangat direkomendasikan.



Selain itu juga sebenarnya di sekitar camp banyak penyedia jasa yang digemari anak-anak. Mulai dari berkuda sampai ATV ride. Pihak camp menyediakan booklet aktifitas beserta harganya. Cukup menghubungi mereka apabila Anda tertarik.
Dan karena lokasinya di Ciwidey, tentu saja Anda jangan melewatkan untuk mengunjungi Kawah Putih Ciwidey. Lokasi yang cukup unik untuk spot Instagrammable. Usahakan datang pagi-pagi, secara Anda sudah tinggal 9 km dari lokasi, sehingga tidak terkena deretan macet pengunjung dari Bandung. Khususnya saat weekend.



Selain fasilitas dan aktifitas, yang perlu saya garis bawahi adalah servis dan pelayanan dari camp ini. Saya terus terang sangat puas. Petugas camp selalu siap dan responsif dalam memenuhi permintaan kita. Cita rasa masakan pun cukup nikmat. Kami mencoba barbecue menu seharga Rp 105 ribu per orang, yang Alhamdulillah nikmat dan menyenangkan.


Overall, saya sangat merekomendasikan untuk berlibur di Legok Kondang Glamping camp ini untuk Anda sekeluarga. Suatu wisata kembali ke alam yang sangat menyegarkan, lepas dari riuh rendah suasana kota. Namun dengan kenyamanan dan pelayanan yang diberikan, liburan ini memenuhi keinginan Rafif yang senang dengan alam, dan Aya yang merasa cukup nyaman untuk berada di dalamnya.
Silahkan book melalui whatsapp untuk liburan Anda: 0857 95555666



Happy glamping family!
Berikut vlog pengalaman glamping di Legok Kondang. Anda dapat melihat lebih jelas area perkemahan, fasilitas dan aktifitas yang dilakukan. Jangan lupa like dan subscribe! 😚
One Comment Add yours