
Pagi hari Sabtu kemarin, saya berkesempatan main golf untuk kali terakhir sebelum memasuki bulan Ramadhan. Bermain bersama my usual Gemblung Golfers golf buddies, kami bermain di Emeralda Golf Course.
Kemarin kami tee off pagi-pagi sekali. Sebelum jam 6 kami sudah bermain. 9 holes pertama bermain di course River, disambung dengan 9 holes di course Plantation.

Yang akan saya ceritakan bukan permainan golf saya. Tapi lebih ke hasil uji coba gadget golf terbaru saya: Shot Scope V2 (selanjutnya disingkat SSV2).
SSV2 merupakan salah satu alat GPS–assisted tracking and scoring untuk bermain golf. Fungsinya adalah menghitung jarak berdasarkan GPS positioning, sekaligus untuk mencatat jumlah pukulan yang kita lakukan.
Karena menggunakan informasi GPS, maka bukan hanya jumlah pukulan yang tercatat, namun juga dari mana pukulan tersebut dilakukan, dan berapa jaraknya.
Nah sebelumnya saya sudah menggunakan perangkat Game Golf Live (GGL) untuk melakukan hal ini. Namun perangkat saya ini beberapa bulan yang lalu rusak, saat saya menjatuhkan tanpa sengaja di aspal (catatan: ini sudah kedua kali GGL saya rusak. Sama kejadiannya, jatuh. Jadi kesimpulan saya perangkat ini memang agak ringkih)

Jadi keputusan membeli SSV2 ini saya ambil setelah riset mencari pengganti dari GGL saya. Sempat mempertimbangkan membeli lagi GGL atau produk hampir sejenis yaknis Arccos, akhirnya saya memilih SSV2 ini. Thanks to great reviews on internet.
Secara bentuk, SSV2 ini memiliki teknologi yang mirip dengan GGL ataupun Arccos. Yakni dengan disematkannya tag di ujung stik golf. Tag ini bertujuan mengidentifikasi jenis stik dan sebagai alat untuk mengirimkan sinyal ke perangkat GPS yang ada.

Bedanya untuk penempatan perangkat GPS-nya. SSV2 menempatkan GPS di dalam perangkat berupa jam tangan yang dipakai oleh pemain. GGL membutuhkan perangkat GPS yang disematkan di pinggang pemain. Sedangkan Arcoss tidak membutuhkan perangkat GPS terpisah. Semua sudah di-integrasikan ke dalam tag-nya. Hanya saja ini membawa kelemahan tersendiri: dibutuhkannya baterai untuk setiap tag, dan harga unit per tag yang cukup mahal.
Dengan teknologi GPS ini, ketiga jenis perangkat ini membantu pemain golf untuk dapat merekam permainannya. Mulai dari jumlah pukulan, sampai dengan statistik permainan golf seperti Green-in-regulation (GIR), Fairway hits, Average driving distance, sampai dengan Strokes Gained.
Statistik ini berguna bagi pemain golf yang serius menekuni permainan ini dan berusaha memperbaiki skor-nya.
Terus terang sebetulnya saya cukup puas dengan statistik yang dihasilkan GGL. Saya yang stats freak merasa terpacu dengan pengukuran-pengukuran yang dihasilkan. Bahkan dengan fitur strokes gained andalan GGL, saya bisa mengidentifikasi area permainan yang perlu saya perbaiki, apabila membandingkan dengan pemain yang ber-handicap setingkat,
Nah, bagaimana performa dari SSV2 ini? Setelah memakainya dalam satu ronde permainan, setidaknya ada tiga kelebihan dari SSV2 ini dibanding dengan GGL:
1. Tidak perlu tap-in
Salah satu kelemahan dari GGL yang kerap dikeluhkan oleh penggunanya adalah keharusan untuk “tap-in” (menempelkan tag GGL yang ada di stik golf ke perangkat GGL yang disematkan di pinggang) sebelum melakukan pukulan.
Menurut banyak pengguna GGL, hal ini mengganggu kenikmatan bermain. Karena harus mengingat satu rutinitas sebelum melakukan pukulan.
Bagi saya sih, keharusan ini gampang dipelajari, dan tidak terlalu sulit dibentuk menjadi suatu kebiasaan. I have built them in my routine. Bahkan kalau tidak tap-in rasanya ada yang kurang.
Tapi memang kelemahannya, saat kita bermain kurang baik. Atau pikiran sedang kalut karena swing tiba-tiba “hilang” (trust me, as golfer you know it happens), sering kali rutinitas ini terlupakan. Akibatnya kita kehilangan data pukulan karena lupa men-tap-in.
Nah SSV2 ini menjanjikan sensor yang lebih canggih. Tanpa perlu tap-in, perangkat sudah mendeteksi pukulan-pukulan yang kita lakukan. Saking sensitif-nya, dalam panduan SSV2 disarankan untuk hanya menyalakan perangkat SSV2 saat berada di tee box pertama sebelum memulai permainan. Untuk menghindari terdeteksinya pukulan-pukulan saat warm up practice.
2. Pin Collect Mode
Salah satu dari sekian banyak statistik yang dikumpulkan oleh perangkat golf tracking seperti GGL ataupun SSV2 adalah putting (pukulan di green). Hanya saja di GGL, statistik ini sering kali misleading. Karena di GGL kita tidak memiliki fasilitas untuk merekam posisi lubang di suatu green.

Beberapa pengguna GGL memiliki ide dengan melakukan tap-in saat usai memasukkan bola dan akan mengambil bola ke lubang. Dengan demikian posisi lubang akan terekam. Namun hal ini menyebabkan bertambahnya jumlah pukulan yang tidak seharusnya, dan kita harus melakukan editing di komputer untuk merubah letak posisi pin sesuai dengan ‘pukulan’ tersebut, dan kemudian menghapus pukulan tersebut untuk menghilangkan dari scorecard. Rada ribet yah.
Nah SSV2 memiliki solusi yang cukup jenius.
Saat SSV2 mendeteksi kita berada di atas green, layar jam SSV2 akan berubah ke “Pin Collect” mode. Mode ini meminta kita untuk memasukkan jumlah putts yang kita lakukan di green tersebut, saat telah memasukkan putt terakhir, dan hendak mengambil bola dari lubang. Pilihannya adalah 1, 2 atau 3 putts (Bisa lebih, tapi membutuhkan prosedur tambahan – tapi toh jarang juga melakukan 4 putts atau lebih).
Nah, saat kita memasukkan jumlah putts dengan menekan tombol di jam, perangkat akan otomatis merekam koordinat GPS posisi tersebut sebagai posisi lubang.
Hal ini berpengaruh besar dalam akurasi statistik kita dalam permainan short-game. SSV2 akan dapat merekam statistik tidak hanya jumlah putts, tapi juga conversion rate untuk putts dalam jarak tertentu, dan juga proksimitas kedekatan approach shots kita ke lubang di green. Tanpa ada informasi akurat mengenai lokasi lubang, statistik-statistik ini jadi tidak berarti.
3. Fungsi sebagai Pengukur Jarak tanpa HP
Kelebihan terakhir dari SSV2 adalah fungsinya sebagai pengukur jarak, tanpa membutuhkan keterlibatan HP Anda.
GGL juga bisa memberikan fungsi pengukur jarak. Kita bisa melihat informasi berapa jarak ke green, bunker atau ke halangan lain seperti air. Informasi ini penting untuk penentuan stik apa yang dipakai.
Namun di GGL untuk dapat melihat informasi tersebut, kita harus selalu membawa HP kita. Karena informasi ditampilkan di layar HP.

Nah berbeda dengan SSV2. Karena berbentuk jam, maka informasi ini dapat ditampilkan di jam. Jadi seperti jam GPS tracker lain yang diproduksi oleh Garmin atau Suunto. HP dapat Anda tinggalkan di tas atau golf cart. Praktis bukan?
Jadi kesimpulan awal saya setelah menggunakan Shot Scope ini dalam satu ronde adalah: I’m happy with my purchase. Saya rasa ini merupakan upgrade dari perangkat saya sebelumnya di GGL.
Walaupun dari sisi bentuk dan build quality, SSV2 ini terlihat seperti jam murahan, namun fitur dan teknologi yang diusung jauh dari murahan. Lebih dari 90% pukulan yang saya lakukan terekam dengan baik. Dan dengan tiga kelebihan yang saya tulis di atas, SSV2 merupakan suatu terobosan dalam teknologi permainan golf, yang dapat membantu Anda untuk bermain golf lebih baik.
Demikian review singkat saya. Setelah beberapa kali pemakaian mungkin saya baru bisa memberikan review yang lebih mendalam. Sementara itu, selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan. Semoga Allah meridhoi ibadah kita. Aamiin.
