
Berada di ibukota negara Amerika Serikat, kita jadi bisa merasakan kemeriahan 4th of July di negara Paman Sam ini.
Berdasarkan informasi dari website, kami mengetahui kalau akan ada Parade Kemerdekaan di sepanjang Constitution Avenue. Jalan ini berada di kawasan National Mall tempat museum-museum terkenal berada. Hotel kami pun berada di dekat area ini.

Infonya parade akan dimulai jam 11.45 waktu setempat. Jadilah kami serombongan berjalan dari hotel untuk menyaksikan parade.
Pada jam 11.30, Constitution Avenue sudah ramai dengan pengunjung yang siap-siap menyaksikan parade. Kami bergabung dengan warga Amerika dalam kemeriahan. Duduk di pinggir jalan. Beli makan di food truck. Ikut memberi applause bagi rombongan parade yang lewat.


Sejatinya parade tidak bisa dibilang istimewa. Bahkan cenderung dibilang sederhana. Kalau dibandingkan dengan parade Disneyland atau Macy’s misalnya, ya jauh. Tapi tetap menarik untuk dilihat. Menggambarkan keberagaman negara Amerika Serikat.
Parade datang dari berbagai komunitas. Banyak dari sekolah-sekolah setempat. Datang dengan marching band nya biasanya. Menariknya hampir dipastikan setiap sekolah yang tampil mewakili etnis grup tertentu. Mungkin karena dasarnya sekolah tersebut berlokasi dalam satu neighborhood etnis.


Selain sekolah, kelompok parade lain juga banyak disumbang dari organisasi pemerintah dan nirlaba. Dari peleton pasukan militer, Fire Brigade sampai Veteran Services. Ada juga komunitas warga Amerika Serikat dari berbagai etnis, seperti Sikh, Vietnamese, Taiwanese dan Korean.

Saat menyaksikan berbagai macam parade ini, saya dan Elok berkesimpulan: Amerika Serikat ini kasihan, kurang budaya. Jadi saat parade dari instansi ataupun sekolah, mirip-mirip semua. Paling pol marching band. Berbeda dengan parade dari warga Amerika Serikat yang berbasiskan etnis. Mereka membawa budaya dari negara asalnya. Warga India membawa lagu-lagu dan gendang. Warga Taiwan membawa tarian tradisional. Warga Korea membawa Taekwondo. Kebayang kalau parade di tanah air, di mana setiap propinsi bisa menampilkan ragam busana, lagu atau pertunjukan. How blessed we are with our diversity of cultures.
Makanya kemudian kita menyadari kalau parade Macy’s atau di Disneyland terlihat lebih menarik. Karena itu membawa their pop culture, yang dihasilkan dari industri film. Disney characters. Warner Bros characters. Star Wars. Marvel.
Kendati demikian, kita cukup terhibur. Karena bukan hanya menyaksikan parade, tapi juga merasakan kehidupan warga lokal Amerika Serikat. Duduk di rumput. Beli es krim. Beli makanan dari Food Truck.

Parade selesai jam 14.00, dan kita kemudian kembali ke hotel sebentar untuk beristirahat. Karena malam harinya ada adegan penting lain yang menunggu: 4th of July Fireworks!
Pesta kembang api ini juga merupakan tradisi Amerika Serikat dalam merayakan kemerdekaan. Sudah dua tahun ini event terkendala pandemi. Jadi pantas saja kalau warga Amerika Serikat menanti pesta malam ini.
Pesta kembang api dimulai jam 21.09. Lokasinya di National Mall. Kembang api diluncurkan dari area Lincoln Memorial. Jadi untuk menyaksikan, lokasi ideal adalah di Lapangan sekitar Washington Monument. Kami datang agak mepet, setelah makan malam di area George Town. Lapangan sudah penuh sesak dengan warga lokal yang menggelar tiker sejak sore.

Saya yang berkeinginan mengambil foto kembang api menggunakan tripod agak menyesal datang mepet. Karena tidak berkesempatan untuk mencari posisi yang bagus untuk mendapatkan foto kembang api dengan Washington Monument. Jadilah foto yang saya dapat tidak banyak yang bagus. Yang lumayan dapat malah video kembang api dari handphone.

Fireworks display hanya berlangsung sekitar 15 menit. Kembang api yang diluncurkan cukup meriah dan menarik. Walaupun lagi-lagi, pesta kembang api di Disneyland sepertinya lebih bagus. Hehehe. Mungkin itu bedanya acara yang digelar oleh Pemerintah dan Swasta. Dimana-mana umumnya Swasta lebih professional dan bagus.
But that’s not the point. Yang paling utama adalah pengalaman kita merasakan merayakan perayaan 4th of July di ibukota negara Amerika Serikat. “Living American dream“, kata saya bercanda ke teman-teman. Hahaha. Alhamdulillah.