Kalau ditanya Piala Dunia tahun berapa yang paling menghibur? Mungkin jawabannya akan beragam. Ada yang terhibur karena partai-partainya yang seru. Ada yang terhibur karena tim jagoannya juara. Ada juga yang terhibur karena pemain idolanya menjadi bintang turnamen.
Tapi umumnya suatu kejuaraan dianggap menghibur apabila menyajikan partai-partai seru. Kerap kali partai seru ditandai dengan banyaknya jumlah gol yang terjadi.
Piala Dunia yang terakhir, Brazil 2014, merupakan salah satu penyelenggaraan Piala Dunia paling menghibur. Terbukti dengan tercatatnya Piala Dunia ini sebagai salah satu Piala Dunia yang menghasilkan gol terbanyak (lihat tabel)
Ya, mungkin masih pada ingat, salah satu kejutan terbesar di Piala Dunia 2014 tersebut adalah dibobolnya gawang tuan rumah, Brazil, oleh sang juara, Jerman, sebanyak 7 kali di partai semi final. Tidak ada yang menyangka favorit juara Brazil di luluh lantakkan secara mengenaskan. Tapi bagi fans netral sepakbola (seperti saya, karena Inggris sudah keok), partai tersebut demikian menghibur. Kita terkejut, terperangah dan akhirnya tertawa-tawa melihat hasil akhir salah satu partai semifinal paling mengejutkan dan banyak gol di dalam sejarah.
Sundulan Terbang Robin Van Persie
Pada turnamen yang sama, masih pada partai-partai awal, kita juga ingat kecemerlangan Tim Oranye asuhan Louis Van Gaal. Tertinggal 0-1 dari juara bertahan Spanyol, akhirnya Belanda dapat menghabisi Spanyol dengan skor 5-1. Gol penyeimbang dilesakkan secara spektakuler oleh Robin Van Persie dengan sundulan terbangnya. Setelah itu Arjen Robben menari-nari dan menghancurkan nama besar tiki taka Spanyol secara telak. Sama-sama partai mengejutkan, dan sama-sama menghasilkan gol-gol yang menghibur. Tak heran Piala Dunia 2014 disebutkan sebagai salah satu penyelenggaraan Piala Dunia terbaik dalam 3 dasawarsa terakhir.
Hanya Piala Dunia 1982 di Mexico yang bisa menghasilkan rerata gol sepanjang turnamen lebih tinggi, yakni 2.8 gol per partai. Sisanya setiap penyelenggaraan mentok hanya 2.7 gol per pertandingan, seperti yang terjadi juga di tahun 1994, 1998, selain tahun 2014.
Italia merayakan kemenangan atas Jerman Barat di final Piala Dunia 1982
Piala Dunia yang hanya diikuti oleh 24 negara ini memiliki format yang unik. Pada tahap awal 24 tim dibagi ke dalam 6 grup dengan masing-masing empat negara. Tahap berikutnya bukan langsung ke knock-out stage, tapi merupakan babak penyisihan grup lagi, yang membagi 12 negara tersisa ke dalam empat grup, untuk menentukan 8 tim ke babak 16 besar.
Entah apakah karena format unik ini yang membuat Piala Dunia 1982 demikian menghibur. Banyak sekali partai-partai yang berakhir dengan kedudukan 3-0, 3-1 atau 3-2, termasuk partai final yang mempertemukan Italia dengan Jerman Barat. Dalam final tersebut, magis Paolo Rossi kembali berlanjut. Menjaringkan gol pertama, Rossi membantu Italia mengalahkan Jerman Barat 3-1, dalam salah satu partai final yang paling menghibur.
Jerman Barat vs Argentina, Piala Dunia 1990: Final terburuk sepanjang sejarah?
Kisah yang berbanding terbalik bisa dilihat pada Piala Dunia 1990 di Italia, dengan rerata gol terendah 2.2. Penyelenggaraan turnamen ini diwarnai dengan banyak partai imbang dan miskin gol (sungguh cattenacio!) Bahkan partai finalnya pun disebut-sebut sebagai partai final paling tidak menarik sepanjang penyelanggaraan Piala Dunia. Di partai puncak, Jerman yang dimotori Frank Matthaeus, Rudi Voeller dan Jurgen Klinsmann, berhasil mengalahkan tim Argentina yang tertatih-tatih mencapai final. Tim Maradona dan Caniggia selamat dari dua partai adu tendangan penalti untuk mencapai final. Dan dengan empat pemain utama dilarang bermain pada partai final (termasuk Caniggia), mereka kemudian takluk dalam pertandingan final yang kasar dan membosankan. Skornya? 1-0 untuk Jerman. Gol melalui tendangan penalti Brehme di akhir laga. Serba minimalis. Pantas saja banyak yang lupa dengan Piala Dunia ini, kecuali mungkin dengan theme song nya yang terkenal (“to be number one…” ingat?)
Mari kita berharap Piala Dunia 2018 melanjutkan trend positif Piala Dunia Brazil sebagai turnamen yang banyak gol dan menghibur! Aamiin!