Seharian ini kita habiskan waktu dari pagi sampai sore di Ubud. Tujuan utama kita adalah trekking santai di Bukit Campuhan. Trek sepanjang 2km ini akhir-akhir ini populer di Instagram karena alamnya yang instagrammable.

Sayangnya, selain kita agak kesiangan, cuaca juga kurang mendukung saat kita melakukan trekking. Trail nya sendiri tidak lah berat. Sepoi-sepoi lah buat yang biasa naik gunung. Tapi buat yang nggak biasa jalan ya lumayan berat.





Pemandangannya juga sebetulnya tidak terlalu istimewa. Tapi memang hijaunya alam Ubud selalu nikmat dipandang mata. Saya pun sempat menerbangkan drone untuk dapat mengabadikan Bukit Campuhan Ridge Walk ini. Bisa dilihat dari videonya.
Setelah puas berfoto-foto dan bermain drone, saya dan Rafif justru tertarik untuk turun ke bawah tebing, melihat aliran sungai. Sesampainya di bawah, baru kita paham makna arti “Campuhan”.



Ternyata “Campuhan” ini berarti “campuran” atau “pertemuan”. Terdapat pertemuan dua aliran sungai yang dikeramatkan oleh masyarakat Bali di sekitar ini. Dipercayai sebagai tempat bertemunya dua sumber energi. Airnya sering dipakai untuk memandikan kerabat yang baru meninggal ataupun untuk upacara adat lainnya. Pengunjung pun diminta untuk memperhatikan tingkah laku.
Boleh lah dicoba untuk dikunjungi bagi yang sudah sering ke Bali atau Ubud dan ingin mencoba sesuatu yang baru. Namun saya sarankan untuk datang pagi sebelum jam 8, atau sore sekalian setelah jam 4. Mungkin hasil foto akan lebih cetar dengan warna matahari yang menguning.