Juara Baru Liga Kresnadi!

Atas: prosesi penyerahan piala kepada Juara Liga Kresnadi; Bawah: Stadion Alea tempat Liga Kresnadi dilaksanakan

Setelah “winter break” yang kelamaan, akhirnya Liga Kresnadi paruh musim kedua berhasil diselenggarakan di stadion Alea kemarin.

Terakhir kali kami bertemu di November 2018, Manchester United besutan Iben Mourinho masih bertengger manis di puncak klasemen. Berturut-turut diikuti Arsenal, Milan dan Juventus di dasar klasemen. Namun situasi internal di salah satu klub terbesar dunia ini yang kurang kondusif, apalagi dengan hasil buruk di liga domestik membuat Iben Mourinho harus lengser, digantikan legenda hidup klub: Iben Solksjaer.

Dengan pergantian ini suasana klub sontak berubah menjadi positif. Pada partai pertama paruh kedua Liga Kresnadi, Manchester United sukses membabat AC Milan 3-0. Pelatih Milan, Oyi Gattuso tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya. Kartu merah Abate di menit-menit awal tak pelak menjadi salah satu biang kerok kekalahan. “Kamprettoo!”, teriaknya kesal. Solksjaer tersenyum simpul. Gelar juara Liga sudah tampak di ufuk.

Not so fast, Ole.

Suasana pertandingan Liga Kresnadi

Dalam partai berikutnya, Arsenal dan Juventus harus puas bermain dengan skor kaca mata. Kedua pelatih Barry Emery dan Bona Allegri tampaknya tidak terlalu menyesal dengan hasil tersebut. Paling tidak sementara terhindar dari posisi juru kunci.

Optimisme Solksjaer semakin tinggi menatap partai berikut: melawan Arsenal. Yang notabene rekor kemenangan di Copa Kresnadi paling rendah. Perasaan ini pun menyeruak ke seluruh pemain Manchester United.

Namun ternyata sifat terlalu percaya diri adalah sumber malapetaka Setan Merah. Ditambah dengan performa Lacazette yang kesetanan. Dan solidnya benteng Peter Cech. Tanpa disangka, tanpa diduga, tim asuhan Solksjaer tunduk 1-2 dari Arsenal.

Masih limbung, kaget dengan kekalahan dari Arsenal, Manchester United sudah harus menghadapi Juventus.

Pada posisi ini, paling tidak tiga tim: Man United, Juventus dan Arsenal berpeluang untuk juara. Juventus di partai sebelumnya pun meraih hasil seri pada derby de Italiano melawan Milan.

Tapi hasil tersebut membawa korban: andalan bianconeri Cristiano Ronaldo dan Paulo Dybala terbekap cedera. Harus absen dari partai terakhir melawan favorit juara Manchester United. Optimisme Solskjaer kembali bangkit.

Alas, mirip dengan situasi di liga Premier Inggris, performa positif tim asuhan Solksjaer hanya terjadi di awal masa kepelatihannya. Setelah jabatan manajer permanen ditetapkan, tim Ole justru menjadi oleng.

Kali ini kejutan datang dari pemain Kroasia, Mandzukic. Tampil tanpa dukungan Ronaldo dan Dybala, justru dia tampil menggila. Tanpa tanggung-tanggung, ia mencetak hattrick! Manchester United dihajar tiga gol tanpa balas! Pupus sudah harapan Ole untuk mempersembahkan gelar juara Liga Kresnadi.

Kini, posisi juara tinggal ditentukan di partai terakhir: Arsenal vs AC Milan. Apabila berhasil menghindari kekalahan, Arsenal akan menjadi juara baru Liga Kresnadi. Who would’ve thought of this scenario last November?

Dan itulah yang terjadi.

Pelatih Barry Emery kembali bermain rapat dan taktis. AC Milan ditahan seri, dan tim asuhannya meraih gelar juara yang sudah bertahun-tahun dinanti.

Klasemen akhir Liga Kresnadi 2018/2019

Suatu liga penuh drama yang sangat menarik. Selamat kepada Arsenal dan Barry Emery atas prestasinya, yang konon justru dapat diraih tanpa adanya dukungan sang istri di stadion. Apakah itu sebabnya? 😅

Entahlah. Sampai jumpa di Liga Kresnadi berikutnya!

Selamat Barry Emery!
Seluruh peserta, fans, panitia dan pemegang saham Liga Kresnadi berfoto bersama di akhir kompetisi
Advertisement

One Comment Add yours

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s