
The news couldn’t come more shocking.
Kemarin siang saat kita sedang mau berangkat makan siang, kita mendapatkan pesan di HP kalau salah satu sepupu kita sedang kritis di Ruang ICU RS Permata Bintaro.
Abang Ryan, begitu biasa kita panggil, terkena serangan jantung pada malam hari, usai makan malam bersama anggota timnya.
Serangan jantung tersebut begitu kuat dan membuat Abang Ryan tak sadarkan diri seketika.
Terbersit sedikit harapan saat Abang Ryan merespon panggilan dari kakak sepupu kami yang lain.
Namun Allah berkehendak lain.
Abang Ryan dipanggil ke rahmatullah pada pukul 3 sore kemarin.
Terkejut kami segera bergegas menuju Rumah Sakit. Berkumpul bersama keluarga besar. Mendoakan. Menguatkan.
Sungguh takdir ajal adalah rahasia Allah. Kita tidak pernah tahu kapan kita akan dipanggil.
Kami pun tidak pernah mendengar riwayat sakit dari beliau. Selama ini beliau sangat aktif, dan rajin berolahraga golf setiap minggu, seperti saya. Jadi ini betul-betul mengejutkan.
Abang Ryan meninggalkan seorang istri (Mbak Nana) dan tiga orang anak putra, Andra, Arka dan Ammar.
Semoga Abang Ryan khusnul qotimah, dan Allah memberikan kekuatan kepada keluarga Abang Ryan.
You played well brother. Farewell on to the next course.
