Jumatan di Masjid Abdul Gafoor Singapore

Seperti biasa jadwal medical check-up saya jatuh di hari Jumat. Jadi seusai check-up sudah jadi kebiasaan untuk shalat Jumat di Singapura.

Kalau biasanya saya shalat di Masjid Al-Falah di daerah Orchard (karena habis itu biasanya langsung makan siang dan plesir belanja), tapi hari ini karena menunggu kedatangan istri yang kemarin ketinggalan pesawat, jadi saya shalat di sekitaran hote saja.

Hotel saya yang satu kompleks dengan Rumah Sakit berlokasi di dekat Little India. Dari hasil pengecekan Google Map, masjid terdekat dari hotel namanya Masjid Angullia. Jarak cukup dekat, hanya 650 meter. Oke sip.

Jadilah saya segera berjalan ke sana.

Eh, sampai di lokasi, ternyata si Masjid sedang direnovasi! Di papan pengumuman dituliskan beberapa masjid alternatif yang berada di sekitar, termasuk Masjid Sultan yang terletak sekitar 3 km dari situ.

Saat saya sudah berpikir untuk naik taksi ke Masjid Sultan, tiba-tiba saya melihat seorang berbaju gamis dan berkopiah putih.

Nah, jadi ingat resep sederhana dalam mencari lokasi sholat Jumat: ikuti mereka yang menenteng sajadah atau berkopiah di hari Jumat!

Benar saja, dengan mengikuti saudara muslimku ini, saya akhirnya menemukan Masjid Abdul Gafoor yang terletak di daerah Little India.

Saat saya sampai di Masjid sudah berjalan khutbah. Namun dalam bahasa India. Hahaha.

Ya memang masjid ini adalah masjid kaum muslim yang beretnis India. Desain arsitekturnya pun campuran antara desain kuil India dan Arab.

Saya masuk ke dalam masjid yang suasana sudah ramai tapi cukup nyaman. Di dalam masjid berpendingin udara dan dilengkapi dengab banyak kipas. Saya tidak kebagian tempat di gedung utama, melainkan di gedung samping. Tapi juga ber-AC dan terdapat layar TV CCTV yang terhubung dengan mimbar utama.

Ternyata seperti halnya di Masjid Wanchai HK, khutbah pertama dalam bahasa India tersebut bukan termasuk dalam prosesi formal shalat jumat. Jadi semacam kultum. Baru setelah itu adzan dikumandangkan, dan khatib naik ke mimbar. Khutbah Jumat dimulai, dan cukup singkat, yang berisikan doa-doa yang biasa khatib di Indonesia juga menyampaikan. Tidak terasa asing.

Dan memang itulah nikmatnya beragama Islam. Kemanapun, di negara manapun, kita bisa masuk ke masjid dan mengikuti prosesi ibadah tanpa kesulitan. Karena bahasa yang dipakai sama: bahasa Arab.

Alhamdulillah, satu lagi masjid di luar negeri sudah dikunjungi dan beribadah di sana. Semoga Allah senantiasa memberikan kesempatan bagi kita semua untuk bersilaturahmi dengan saudara-saudara muslim kita di luar Indonesia. Aamiin.

Advertisement

One Comment Add yours

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s