
Coba lihat di sekitar kita dalam satu minggu ini.
Sudah ada keluarga yang terpapar COVID-19?
Sudah ada sahabat yang positif?
Sudah ada rekan kerja yang meninggal?
Saya duga jawabannya, sebagian besar: SUDAH.
Ya betul teman-teman. Lingkaran itu semakin kecil. Semakin dekat. Dan semakin menakutkan.
Dalam satu minggu ini di lingkaran saya di atas sudah ada 4 yang meninggal.
- 3 dari 4 orang tersebut berusia relatif muda (30-45 tahun)
- 3 dari 4 orang tersebut tidak memiliki riwayat penyakit penyerta
- 4 dari 4 orang tersebut kesehatannya memburuk dalam waktu yang singkat.
Sudah cukup alarm bahaya ini berbunyi. Kalau beberapa bulan lalu kita mengomentari bencana Covid di India. Kali ini bencana itu sudah di dalam lingkaran kita. Saatnya kita bertindak.
Tidak perlu menunggu itu terjadi pada dirimu.
Tidak perlu menyalahkan sinyalemen pemerintah yang ambigu.
Tidak perlu membatu dan menggerutu.
Yuk:
1. Taati prokes secara lebih ketat.
Pakai masker dobel. Tidak keluar rumah kalau tidak perlu. Cuci tangan, ganti baju dan semprot-semprot lebih sering.
2. Gerilya Mencari Vaksin
Bukan hanya untuk diri kita dan keluarga. Tapi juga orang-orang sekitarmu. Supir, ART, baby sitter. Karena mereka itu lubang risiko yang tanpa kita sadari mengancam. Darimana vaksinnya? Cari tahu. Cari lokasi. Banyak kita dengar vaksin terbuang karena orang enggan untuk divaksin. Insya Allah vaksin itu ada di dekat kita kalau kita rajin mencari.
3. Bantu Sesama
Jangan cuma maki-maki pemerintah tidak mau “lock down“. Ini bukan tidak mau. Tapi tidak bisa. Ora eneng duite. Ya memang mungkin karena sebagian sudah dikorupsi atau dialokasikan untuk hal lain yang Anda (dan saya) tidak setuju. Tapi ya itulah kondisinya saat ini. Marah tidak menyelesaikan masalah. Mari kita cari teman-teman di lingkaran sekitar kita yang paling terdampak. Kita bantu. Beli dagangannya. Kirim makanan. Ikut donasi. Sumbang vitamin. Transfer uang. Every little gesture helps.
4. Tingkatkan Imunitas
Jaga kesehatan dengan olahraga rutin. Tidak usah yang berat-berat. Senam di rumah. Jalan kaki di kompleks, atau lari di treadmill juga oke. Minum vitamin. Saya setiap hari minum Rhea 1 ml, dan multi vitamin. Alhamdulillah membantu. Dan juga, jangan lupa bahagia.
5. Tetap Optimis
Bagaimanapun beratnya situasi saat ini, kita harus tetap optimis. There’s light at the end of tunnel. Lihat kehidupan warga di Amerika Serikat. Tonton Euro 2020 di Stadion Puskas Hungaria. Saksikan konser musik di Selandia Baru. Mereka sudah mulai hidup tanpa masker. Bukti kalau vaksinasi akan mengakhiri pandemi. Saat sudah tercapai kekebalan kelompok (herd immunity). Jadi pandemi ini pasti akan berakhir saat hal tersebut tercapai. Tapi saat itu belum terjadi, mari kita taat prokes dan lakukan 4 hal di atas.
Begitu ya teman-teman. Saya percaya ini bukan pertama kali kalian mendengar nasehat-nasehat ini. Tapi pesan-pesan positif perlu selalu digaungkan untuk mengingatkan kita semua.
Insya Allah, this too shall pass. Semoga Allah melindungi kita semua.