Kali Ini Race Day!

Suasana dan badge Singapore GP Formula 1. Lihat tangan saya menunjukkan angka 4? Maksudnya adalah nomor mobil pembalap favorit saya Lewis Hamilton, 44. Eh ternyata dia finish posisi 4! 😅

Setelah tahun lalu mendadak nonton F1 Singapore GP, tahun ini saya kembali ke Marina Bay Street Circuit. Kali ini dengan perencanaan. Kalau tahun lalu hanya menyaksikan qualification stage, maka pada tahun ini pada race day. Hari Minggu malam. Apalagi pada race day tampil Red Hot Chilli Peppers, band funk rock legendaris dari Amerika Serikat. Jadilah saya memesan tiket, pesawat dan hotel jauh-jauh hari. Di awal tahun ini.

Karena ingin melihat jalannya lomba dari beberapa lokasi, sengaja saya memesan tiket walkabout. Dengan tiket ini memang kita tidak punya dedicated seating place seperti halnya tiket di grand stand. Harus dulu-duluan ambil tempat di beberapa panggung lokasi tempat menonton di pinggir sirkuit. Tapi kelebihannya, kita tidak terpaku untuk nonton hanya di satu lokasi. Karena terus terang menonton F1 itu setelah sekian putaran bisa membosankan. Apalagi kalau dapat tiket di grandstand yang jalan lurus. Umumnya minim atraksi.

Nah kemarin saya datang memang sudah sore. Jam 18.20 baru memasuki area sirkuit. Alhasil panggung sudah penuh sesak dengan pengunjung. Mereka menantikan drivers parade yang akan berlangsung pukul 18.30.  Untungnya saya menemukan struktur bangunan AC The Esplanade yang memungkinkan saya untuk naik dan melihat sirkuit dari atas. Banyak pemegang tiket walkabout yang akhirnya mengikuti cara saya ini hehehe.

Drivers Parade berlangsung tepat pukul 18.30. Setiap driver F1 diarak menggunakan mobil antik yang disetiri sendiri oleh sang kolektor. Tampak memang Singapore GP ini menjadi ajang pertemuan utama peminat otomotif di Singapura. Selain komunitas mobil antik, siang hari tadi dan hari sebelumnya juga ada event dari komunitas lain, antara lain komunitas pemilik mobil Porsche. Seru!

Balapan baru masih akan mulai pukul 20.00. Waktu ini saya gunakan untuk mencari makan dan foto-foto. Untuk makanan, banyak pilihan di area sirkuit. Penyelenggara menyediakan stall makanan di setiap grand stand ataupun di daerah Padang. Tapi jangan tanya harganya. Tahun lalu, saya dan Elok menghabiskan lebih dari SGD 40 (lebih dari 400.000 rupiah) hanya untuk membeli hot dog dengan minum. Outrageous prices.

Belajar dari pengalaman tersebut, saya mencari tempat makan lain. Yakni di Makansutra row di sebelah Esplanade. Pusat jajanan bergaya hawker centre. Yang biasanya memang sudah ramai, menjadi semakin ramai dengan tambahan stall makanan untuk mendukung penyelenggaraan Singapore GP. Bermacam-macam jenis dijajakan. Dari mulai chili crab ala Singapura, kebab ala India sampai dengan sandwich dan burger.  

Deretan stall makanan “Makan Sutra”
Stall kedai Kebab yang saya beli

Saya pun memilih kebab ayam. Selain karena halal, juga praktis untuk dibawa jalan apabila tidak mendapatkan meja makan. Harganya hanya SGD 9. Lumayan lah. Cukup mengenyangkan. Walaupun harus menunggu sekitar 15 menit karena antrian yang cukup panjang.

Setelah itu saya kembali ke samping Esplanade untuk siap-siap menyaksikan race.

Race dimulai pada pukul 8 malam lewat sedikit. Seperti biasa, sebelum bendera start dikibaskan, deretan mobil F1 melakukan warm up lap. Kembali, saya dihibur dengan penampilan dan suara jet darat F1 yang memukau. Melihat langsung dari jarak yang lebih dekat ketimbang tahun lalu, saya terpana dengan kilauan body mobil. Dengan warna warni livery yang diusung. Dan tentunya dengan raungan mesin yang menggelegar. Saya pun kembali star struck.

Mengkombinasikan menonton langsung dengan mengikuti lewat smartphone adalah pilihan cerdas
Polah penonton mencoba mengabadikan jet darat dengan smartphone. Bisa, mas? ☺️

Jalannya perlombaan memang lebih bisa diikuti lewat televisi. Karena yang kita saksikan di depan mata kita hanya sepenggal bagian sirkuit. Untunglah di beberapa tempat, penyelenggara menyediakan big screen dengan pengeras suara jadi kita tidak tertinggal dari progress perlombaan. Memanfaatkan tiket walkabout, saya kemudian beringsut dari Esplanade, dan berpindah-pindah tempat mencari lokasi yang enak untuk menonton dan tentu saja mengambil foto perlombaan.

Saat perlombaan sudah dimulai, saya menyiapkan kamera. Memasang pada ISO 3200 dengan kecepatan rana di atas 1/2000, saya berharap mendapatkan gambar yang cukup tajam. Melesat kencangnya mobil F1 di trek lurus hadapan saya kurang membantu hal ini. Untungnya kamera saya memiliki fitur High Speed Drive, yang memungkinan untuk mengambil foto secara terus menerus. Dari sekian banyak frames, di bawah ini ada tiga foto yang hasilnya cukup lumayan. Kebetulan secara berturutan mengambil pemimpin lomba saat itu di lap-lap awal, Charles Leclerc dari Ferrari di urutan 1. Disusul Lewis Hamilton (Mercedes) di urutan ke-2, dan Max Verstapen (Red Bull) di urutan ke-4. Kemana urutan 3? Entahlah. Tidak tertangkap kamera karena mungkin terlalu kencang. Beliau adalah Sebastian Vettel dari Ferrari.

Atas: Leclerc, Tengah: Hamilton, Bawah: Verstappen

Dan Vettel lah yang akhirnya menjuarai lomba Singapore GP tahun ini. Pembalap favorit saya, Lewis Hamilton, harus puas di posisi 4, kendati di 10 lap terakhir berusaha menyalip Max Verstappen tapi gagal. Tapi saya tetap senang. Bukan karena Hamilton masih memuncaki posisi klasemen sementara. Namun karena pengalaman pertama saya menyaksikan race day di Singapore GP terasa sangat menyenangkan. Sesuatu yang tidak bisa direplikasi dengan menyaksikan dari layar kaca.

Apalagi kemudian ditutup dengan penampilan enerjik Red Hot Chili Peppers. But that’s for another post.

Ratusan penonton F1 di jembatan menuju Merlion statue, dengan latar belakang hotel Fullerton yang legendaris
Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s